Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua.
Bapak dan Ibu Guru yang kami banggakan……
Pada tanggal 17 Agustus 2025, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-80. Delapan dekade telah berlalu sejak proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, namun semangat perjuangan dan cita-cita luhur para pendiri bangsa tetap menjadi sumber inspirasi bagi kita semua dalam membangun masa depan Indonesia. Angka delapan puluh bukan sekadar penanda waktu yang panjang, tetapi menjadi refleksi perjalanan sejarah yang kaya akan perjuangan, pengorbanan, serta tekad yang tak pernah padam untuk terus melangkah ke depan. Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 ini, tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” digaungkan sebagai pengingat sekaligus penegasan atas arah dan tujuan besar bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.
Tema tersebut bukanlah rangkaian kata yang lahir tanpa makna. Ia mencerminkan harapan kolektif seluruh rakyat Indonesia untuk membangun negara yang kokoh dalam persatuannya, teguh dalam kedaulatannya, adil dalam menyejahterakan rakyatnya, dan tangguh dalam menapaki jalan kemajuan. Di tengah kompleksitas zaman dan tantangan global yang kian dinamis, semangat ini perlu terus dihidupkan dan diinternalisasi dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama melalui dunia pendidikan, yang menjadi pilar utama dalam mencetak generasi penerus bangsa.
“Bersatu dan Berdaulat”, sebagai bagian pertama tema besar ini, mengajak kita untuk kembali menengok nilai-nilai fundamental yang menjadi ruh berdirinya Indonesia. Persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan utama kita. Tidak ada bangsa yang besar tanpa kebersamaan, dan tidak ada kedaulatan sejati tanpa kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri. Dalam konteks pendidikan dasar, nilai-nilai ini terwujud melalui pembelajaran yang membangun karakter, menanamkan semangat toleransi, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air yang kuat. Guru, sebagai garda terdepan dalam pendidikan, memiliki peran yang sangat strategis dalam memastikan bahwa semangat persatuan dan kedaulatan ini terus diwariskan kepada setiap anak bangsa.
Selanjutnya, “Rakyat Sejahtera” menjadi tujuan utama dari setiap kebijakan dan langkah pembangunan. Kemerdekaan harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Pemerintah melalui berbagai inisiatif strategis seperti 8 Asta Cita, 17 program prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat, berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Di sektor pendidikan, komitmen ini tercermin dalam upaya pemerataan akses, peningkatan mutu pembelajaran, dan penguatan kapasitas guru di seluruh pelosok negeri. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang di mana harapan akan masa depan yang lebih baik mulai ditumbuhkan. Dan dalam setiap ruang kelas itu, kesejahteraan rakyat dibangun dimulai dari satu anak, satu guru, dan satu pembelajaran yang bermakna.
Kemudian, pada bagian akhir, tema “Indonesia Maju” mencerminkan visi besar yang ingin kita capai bersama: sebuah negeri yang tidak hanya kuat secara internal, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di kancah global. Menuju Indonesia Emas 2045, kita membutuhkan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, adaptif, dan berkarakter. Di sinilah transformasi pendidikan menjadi kunci. Kita tidak dapat berbicara tentang kemajuan tanpa membicarakan kualitas pendidikan. Dan dalam konteks inilah, penguasaan literasi dan numerasi menjadi sangat penting untuk dimiliki oleh pendidik maupun peserta didik.
Sebagai bagian dari upaya menyongsong masa depan tersebut, Direktorat Guru Pendidikan Dasar tengah mendorong gerakan nasional yang sangat krusial: Gerakan Numerasi Nasional. Kompetensi numerasi bukanlah sekadar kemampuan berhitung secara mekanis namun juga mencakup pemahaman konsep-konsep matematika secara mendalam dan kemampuan untuk menggunakannya dalam kehidupan nyata. Di tengah dunia yang dipenuhi data, informasi kuantitatif, dan tantangan berbasis logika, kemampuan numerasi menjadi keterampilan hidup yang esensial.
Lebih dari itu, dalam kerangka keterampilan abad ke-21, numerasi mencakup kemampuan penalaran, komunikasi matematis, pemecahan masalah kompleks, serta keterampilan dalam menafsirkan data secara kritis dan adaptif. Seorang murid yang memiliki kemampuan numerasi yang baik akan lebih siap menghadapi persoalan dunia nyata, karena ia tidak hanya dapat menghitung, tetapi juga mampu mengambil keputusan berdasarkan analisis yang logis dan terukur. Guru yang terampil dalam numerasi pun akan mampu menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan cara berpikir sistematis dan reflektif, yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Maka, dalam momen kemerdekaan yang penuh makna ini, mari kita jadikan tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” bukan sekadar seruan, tetapi menjadi komitmen nyata dalam ruang pendidikan kita. Mari kita tanamkan semangat persatuan di hati setiap peserta didik, mari kita dorong keberdayaan melalui penguatan kompetensi, dan mari kita hadirkan pembelajaran yang bermutu di setiap sudut negeri. Pendidikan adalah medan juang kita hari ini, dan numerasi adalah salah satu bekal penting yang harus kita siapkan untuk anak-anak Indonesia agar mereka mampu menatap masa depan dengan percaya diri.
Dari ruang-ruang kelas, kita mulai membangun masa depan. Dari penguatan numerasi, kita menyiapkan generasi yang tak hanya merdeka secara pikiran, tetapi juga mampu memimpin peradaban. Dan dari semangat 80 tahun kemerdekaan, kita lanjutkan langkah menuju Indonesia Emas yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju.
Selamat Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia!