Jakarta-Kemendikdasmen, Direktorat Guru Pendidikan Dasar (Dit. Guru Dikdas), Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), Kemendikdasmen ikut berpartisipasi dalam EDUtech Asia tahun 2025 ke 10 di Singapura, forum kebijakan dan inovasi terbesar di Asia. Pada kesempatan ini Kasubdit Peningkatan Kapasitas, Pelindungan dan Pengendalian Dit. Guru Dikdas, Dr. Meliyanti berkesempatan mewakili menjadi pembicara pada kegiatan tersebut dengan difasilitasi oleh EF Efekta yang telah bekerjasama dengan Dit. Guru Dikdas dalam Assesmen Bahasa Inggris untuk fasilitator dan guru pada program Peningkatan Kompetensi Guru SD Mengajar Bahasa Inggris (PKGSD MBI).
Pada forum Policy Summit, para pembuat kebijakan dan pemimpin Kementerian dari berbagai negara membahas tantangan penting seperti literasi AI, akses digital dan kesetaraan pendidikan di Asia. Salah satu sorotan adalah sesi fireside chat yang menampilkan Dr. Christopher McCormick dan Dr. Meliyanti, yang membahas bagaimana Indonesia menjalankan transformasi digital dengan skala besar dalam untuk menyiapkan guru dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan literasi digital dan AI secara merata di seluruh daerah.
Pembelajaran Bahasa Inggris ini di fokuskan untuk guru Sekolah Dasar (SD) yang belum memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Inggris. Sehingga pengembangan modul dan sistem digital memiliki tantangan yang lebih. Selain itu juga Indonesia memiliki kontur daerah yang sangat bervariasi dengan adanya 17000 pulau dan 700 Bahasa daerah. Model pelatihan di buat dengan skema 6 (enam) bulan lamanya yang terdiri dari Assessen awal, Pelatihan secara daring, tatap maya dan luring selama 2 (dua) bulan, kemudian On the Job Training (OJL) selama 2 (dua) bulan dan kemudian mengikuti pelatihan daring, tatap maya dan luring serta Assessmen akhir. Kurikulum tahun 2025 tidak hanya mempelajari grammar tetapi menjadi teks yang kontekstual dan sangat memberikan pengertian yang mendalam. Pada akhirnya strategi kolaborasi dengan EF Efekta memberikan visi kedepan untuk pembelajaran selama 24 (dua puluh) jam 7 (tujuh) hari dengan dapat mengakses pembelajaran daring tanpa batas waktu dan dimanapun berada. Hal ini juga mendukung program Koding Kecerdasan Artifisial.
