Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bapak Ibu Guru yang saya banggakan…
Setiap tanggal 10 November, bangsa kita menundukkan kepala sejenak untuk mengenang jasa para pahlawan. Mereka yang telah berjuang tanpa pamrih demi kemerdekaan, menukar kenyamanan dengan pengorbanan, dan menuliskan kisah heroik yang menjadi fondasi bagi berdirinya negeri ini. Tahun ini, kita memperingatinya dengan tema yang begitu bermakna: “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.”
Tema tersebut adalah sebuah panggilan dan ajakan bagi kita semua untuk meneladani semangat juang para pahlawan dalam kehidupan kita hari ini termasuk dalam dunia pendidikan yang menjadi ladang perjuangan bapak ibu guru setiap hari.
Perjuangan masa kini memang tak lagi ditandai dengan dentuman senjata, tetapi dengan semangat untuk menebarkan ilmu, menumbuhkan karakter, dan menyalakan harapan di jiwa anak-anak bangsa.
Di barisan terdepan perjuangan, berdirilah sosok-sosok para pahlawan tanpa tanda jasa, bapak ibu guru yang terus menyalakan semangat perjuangan generasi penerus bangsa di ruang-ruang kelas, di balik papan tulis, di antara tumpukan buku dan media ajar lainnya dengan senjata kesabaran dan ketulusan.
Saya percaya, perjuangan bapak ibu guru adalah bentuk nyata dari melanjutkan perjuangan para pahlawan. Setiap kali mengoreksi tugas dengan sabar, menuntun murid yang kesulitan membaca, atau memberikan semangat pada murid yang hampir menyerah, di sanalah semangat kepahlawanan itu hidup kembali dalam bentuk yang lembut, tulus, dan membangun masa depan.
Bapak Ibu Guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi menumbuhkan harapan dan keberanian untuk bermimpi, tidak hanya memberikan jawaban, tetapi mengajarkan cara berpikir dan mencari solusi. Bapak Ibu Guru adalah arsitek masa depan, pembentuk karakter generasi penerus bangsa yang kelak akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara mereka sendiri.
Bapak ibu guru sedang menanamkan nilai perjuangan yang sama dengan yang diperjuangkan para pahlawan dahulu: semangat pantang menyerah, cinta tanah air, dan pengabdian untuk kebaikan bersama. Mungkin tidak ada monumen yang berdiri atas nama seorang guru. Namun setiap murid yang tumbuh menjadi manusia berintegritas, setiap anak yang berhasil meraih cita-citanya, adalah prasasti hidup dari perjuangan bapak ibu guru. Itulah makna sejati menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, mereka yang berjuang bukan untuk dikenang, tetapi untuk meneruskan kehidupan.
Selamat Hari Pahlawan 2025.
Salam hormat dan terima kasih sebesar-besarnya untuk bapak ibu guru, pejuang yang tak pernah lelah menyalakan cahaya bagi generasi bangsa.
