Jakarta, 16 Juni 2025- Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan dasar, Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Narasumber Training of Trainers (ToT) Pembelajaran Mendalam. Kegiatan ini berlangsung secara luring di Jakarta dari tanggal 17 hingga 22 Juni 2025 dan dihadiri oleh sejumlah Staf Khusus Menteri serta Pejabat Fungsional Ahli Utama di lingkungan Kemendikdasmen.
Dalam sambutannya Direktur Guru Pendidikan Dasar Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A. menegaskan bahwa pembelajaran mendalam menjadi kunci untuk mentransformasi proses belajar di kelas. Siswa didorong tidak hanya untuk menghafal, tetapi memahami konsep secara mendalam, berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Pendekatan ini juga menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa dan menumbuhkan kemandirian serta karakter.
Rachmadi menyampaikan bahwa peran narasumber sangat penting sebagai ujung tombak penyebaran praktik pembelajaran mendalam yang bermakna dan berdampak. Ia mengajak seluruh peserta untuk membangun semangat kolaboratif, saling berbagi praktik baik, dan memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan pembelajaran yang relevan di sekolah dasar dan menengah pertama.
Kegiatan ini diharapkan melahirkan calon pengajar yang adaptif, inspiratif, dan siap menyampaikan pelatihan dengan semangat RAMAH — Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis demi terciptanya ekosistem belajar yang berkualitas dan membangun.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kasubdit Peningkatan Kapasitas, Pelindungan dan Pengendalian, Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Eneng Siti Sa’adah M.B.A melaporkan bahwa Bimtek ini bertujuan menyiapkan calon narasumber yang nantinya akan menjadi fasilitator pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong replikasi pelaksanaan ToT di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen di berbagai daerah. Kegiatan bimtek diikuti oleh 288 Calon Narasumber Training of Trainer (ToT) Pembelajaran Mendalam bagi Guru Pendidikan Dasar (115 SD dan 173 SMP) yang terdiri dari unsur Guru/Dosen/Widyaiswara/Pengembang Teknologi Pembelajaran/ Widyaprada/Akademisi atau Praktisi di bidang Pendidikan. Para calon narasumber ini nantinya akan melatih guru dari 33.779 sekolah dasar, dengan target 2 guru per sekolah dan 14.353 sekolah menengah pertama, dengan target 3 guru per sekolah. Sehingga secara keseluruhan, kegiatan ini mendukung peningkatan kapasitas guru di 48.132 satuan pendidikan penerima BOS Kinerja.
Selama enam hari, peserta akan mengikuti pelatihan sebanyak 60 jam pelajaran dengan pendekatan andragogi, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk orang dewasa. Metode yang digunakan mencakup Problem-Based Learning, Project-Based Learning, Collaborative Learning, dan Inkuiri, yang mendorong peserta untuk aktif belajar dari konsep hingga praktik nyata.
Materi yang dipelajari mencakup berbagai topik seperti Growth Mindset, kerangka kerja pembelajaran mendalam, prinsip dan pengalaman belajar, asesmen, perencanaan, implementasi hingga refleksi pembelajaran. Peserta juga dibekali strategi mengajar orang dewasa, melakukan simulasi, serta asesmen awal dan akhir. Setiap sesi ditutup dengan refleksi sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran.
Pada hari pertama pelatihan, peserta mendapatkan materi umum dari Prof. Djohan Yoga, seorang pakar growth mindset. Dalam paparannya, Djohan menjelaskan bahwa pola pikir merupakan fondasi keterampilan dan alat. Ia menggambarkan bahwa berpindah dari surface learning ke deep learning seperti keluar dari zona nyaman, melewati zona ketakutan, hingga masuk ke zona pembelajaran. Karena itu, growth mindset sangat dibutuhkan agar peserta mampu menghadapi tantangan dan hambatan tanpa rasa takut.
Dengan semangat belajar dan berbagi yang tinggi, para peserta Bimtek ToT ini diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak bagi guru dan siswa di seluruh Indonesia.