Bogor, 16 Juni 2025- Sebagai bentuk nyata kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) Kemendikdasmen menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Program Peserta Setneg ke Sekolah (SkS). Kegiatan ini berlangsung secara luring di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Banten yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 16 hingga 20 Juni 2025 dan dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Kemensetneg dan Kemendikdasmen.
Pada kegiatan pembukaan di BGTK Banten turut hadir Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Muharromi serta Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Banten, Sugito Adi Warsito.
Program “Setneg ke Sekolah” merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang mendorong agar para CPNS tidak hanya memahami tugas birokrasi internal, tetapi juga menerapkan kontribusi nyata CASN muda dalam menanamkan semangat nasionalisme kepada generasi penerus bangsa.
Dalam sambutannya Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Putra Asga Elevri menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendukung percepatan peningkatan kapasitas pendidikan dasar dan menengah melalui penempatan CPNS Kementerian Sekretariat Negara di satuan pendidikan. Program ini juga menekankan penguatan nilai-nilai kebangsaan, karakter, dan pengembangan kompetensi peserta didik di sekolah.
“Peserta pembekalan diharapkan tidak hanya mengikuti kegiatan ini dengan penuh perhatian dan antusiasme, namun juga mampu mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk mendukung tugas mulia membantu guru utama dan mendukung kelancaran operasional pendidikan di sekolah penempatan masing-masing” ujar Putra Asga dalam pembukaan senin (16/6).
Putra Asga juga menambahkan bahwa ASN merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat, “Ada 3 pilar penting bagi ASN yaitu: Integritas, Kompetensi, dan Kepedulian, semuanya punya peluang memberi dampak besar, ingatlah selalu bahwa ASN bukan sekedar profesi tetapi harus menjadi garda terdepan untuk melayani terutama kepada stake holder kita yaitu masyarakat” tambah Putra Asga.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kasubdit Peningkatan Kapasitas, Pelindungan dan Pengendalian Direktorat Guru Pendidikan Dasar Meliyanti melaporkan bahwa Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pembekalan peserta program Setneg ke Sekolah bagi para CPNS Setneg yang akan ditempatkan di satuan pendidikan SD, SMP dan SMA selama 6 bulan untuk membantu guru utama dalam proses pembelajaran di kelas dan mendukung kelancaran tata kelola operasional di satuan pendidikan.
Pelaksanaan pembekalan ini berlangsung di dua lokasi berbeda, yaitu di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Banten yang terdiri dari 177 peserta yang akan ditempatkan di SD dan SMP serta 101 peserta yang akan ditempatkan di SMA, sedangkan yang kedua di Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, Kementerian Sekretariat Negara di Cipete Jakarta Selatan, terdiri dari 108 peserta yang akan membantu para tenaga kependidikan di sekolah.
Secara khusus, para peserta pembekalan di BGTK Banten ini akan mendapat beragam materi yang diharapkan dapat mendukung penugasan masing-masing, diantaranya materi pengantar pedagogi, pemahaman perkembangan peserta didik, pembelajaran di era Society 5.0, pola pikir bertumbuh atau growth mindset, konsep dan penyelenggaraan pendidikan inklusif, serta penguatan karakter melalui 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Para peserta pembekalan akan diberikan materi oleh narasumber yang berasal dari unsur guru, dosen, akademisi serta widyaiswara dan pengembang teknologi pendidikan di lingkungan Ditjen GTKPG.
“Dengan dilaksanakannya pembekalan ini, para peserta diharapkan dapat memperoleh pemahaman awal mengenai kondisi dan karakteristik siswa dan satuan pendidikan yang akan menjadi lokasi penugasan. Selain itu, peserta juga diharapkan dapat menjadi lebih siap secara mental, pengetahuan, dan keterampilan agar dapat berkontribusi secara efektif dan adaptif selama penugasan” tutup meliyanti.